Senin, 18 Juli 2011

Pengertian HTTP, TCP/IP, dan IP Addres


Pengertian HTTP, Sejarah HTTP dan Cara Kerja HTTP


HyperText Transfer Protocol (HTTP)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang digunakan untuk mentransfer dokumen/halaman dalam WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan dapat diformat dan dikirimkan dari client ke server atau sebaliknya. HTTP mengatur aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
Pengembangan standar HTTP dilaksanakan oleh Konsorsium World Wide Web (World Wide Web Consortium/W3C) dan juga Internet Engineering Task Force (IETF), yang menghasilkan publikasi beberapa dokumen Request for Comments (RFC), antara lain RFC 2616 yang mendefinisikan tentang HTTP/1.1. (dipublikasikan pada bulan Juni 1999).
HTTP merupakan sebuah protokol untuk meminta/menjawab antara klien dan server. Sebuah klien HTTP (seperti web browser atau robot dan lain sebagainya), biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan ke port tertentu di sebuah server Webhosting tertentu (biasanya port 80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin server. Di antara user agent dan juga origin server, bisa saja ada penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga tunnel. Sumber yang hendak diakses dengan menggunakan HTTP diidentifikasi dengan menggunakan Uniform Resource Identifier (URI), atau lebih khusus melalui Uniform Resource Locator (URL), menggunakan skema URI http: atau https:.

Bagaimana cara kerja dari HTTP tersebut?

Bila kita mengklik link hypertext atau kita mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser, maka Anda sedang mentransfer URL ke browser, dan Dari URL ini browser Anda tahu server mana yang akan dihubungi dan file apa yang diminta kemudian  web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server selanjutnya akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser. Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada kita.

Bagaimana proses transaksi data HTTP?

Selama transaksi http, para pemohon atau yang dikenal sebagai klien, meminta file ke server melalui web browser.
Skema normal :
1. Klien terhubung ke host,
2. Server menerima koneksi,
3. Klien permintaan file,
4. Server mengirimkan respon (termasuk file atau tidak).

Contoh permintaan dan penerimaan HTTP

Pertama, Anda ingin http header halaman contoh (halaman ini).
Jadi, Anda mengisi alamat URL pada browser yaitu “http://www.randyseptian.web.id/2011/03/pengertian-dan-cara-kerja-http/” kemudian browser Anda akan tersambung dan mengirimkan:
Connect to 116.199.xxx.xxx on port 80 ... ok
GET /2011/03/pengertian-dan-cara-kerja-http/ HTTP/1.1
Host: www.randyseptian.web.id
Connection: keep-alive
User-Agent: Mozilla/5.0 (Windows; U; Windows NT 6.1; en-US; rv:1.9.2.15) Gecko/20110303 AlexaToolbar/alxf-2.11 Firefox/3.6.15 GTB7.1
Accept-Encoding: gzip
Accept-Charset: ISO-8859-1,UTF-8;q=0.7,*;q=0.7
Cache-Control: no-cache
Accept-Language: de,en;q=0.7,en-us;q=0.3
Penjelasan: browser Anda meminta halaman yang disebut “/2011/03/pengertian-dan-cara-kerja-http/” menggunakan protokol http1.1. Browser Anda menggunakan bahasa Inggris dan Firefox 3.6.15. Browser Anda menginginkan koneksi (socket) tetap terbuka antara Anda dan www.randyseptian.web.id, sehingga dapat meminta file lebih lanjut.
Status: HTTP/1.1 200 OK
Date:Wed, 23 Mar 2011 03:01:08 GMT
Server:Apache/2.2.13 (Unix) mod_ssl/2.2.13 OpenSSL/0.9.8e-fips-rhel5 mod_auth_passthrough/2.1 mod_bwlimited/1.4 FrontPage/5.0.2.2635 PHP/5.2.10
X-Powered-By:PHP/5.2.10
X-Pingback:http://www.randyseptian.web.id/xmlrpc.php
Connection:close
Transfer-Encoding:chunked
Content-Type:text/html; charset=UTF-8
[ISI FILE...]
Pertama, web server mengetahui halaman yang Anda inginkan dan bisa mengirimkannya: kode 200. Lalu, Anda memiliki beberapa info lebih lanjut tentang server: Apache di Unix, socket ditutup setelah halaman html, tanggal modifikasi terakhir. Dan akhirnya, file yang diminta.


Pengertian TCP/IP

Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah satu set aturan standar komunikasi data yang digunakan dalam proses transfer data dari satu komputer ke komputer lain di jaringan komputer tanpa melihat perbedaan jenis hardware. Protokol TCP/IP dikembangkan dalam riset pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) di Amerika Serikat dan paling banyak digunakan saat ini yang implementasinya dalam bentuk perangkat lunak (software) di system operasi. Protokol TCP/IP dikembangkan dalam riset pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) di Amerika Serikat dan paling banyak digunakan saat ini yang implementasinya dalam bentuk perangkat lunak (software) di system operasi.
1. Network Access Layer
Bertanggung jawab mengirim dan menerima data dari dan ke media fisik. Tiap protokol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, ethernet, token ring, dan dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digitel Network (ISDN), serta Asynchronus Transfer Mode (ATM).
2. Internet Layer
Bertanggungjawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Ada beberapa macam protokol di dalamnya, misalnya Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), dan Internet Control Message Protocol (ICMP) .
3. Host to Host Layer
Bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Ada dua macam protokol didalamnya, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP ).
4. Application Layer
Bertanggung jawab untuk menampilkan semua aplikasi yang menggunakan protocol TCP/IP. Sebagai contoh adalah Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), dan Telnet. Berikut ini perbandingan referensi lapisan-lapisan layer model Open Sistem Interconnection (OSI) dengan layer model sistem operasi Linux yang digunakan di penelitian ini:
Protokol TCP dan UDP
Protokol TCP/IP memiliki standar segmen yang didefinisikan dalam beberapa bagian Berikut:
Source Port 16 bit angka yang menunjukkan port asal.
Destination Port 16 bit angka yang menunjukkan port tujuan.
Sequence Number 32 bit angka yang digunakan untuk memastikan urutan yang benar dari data yang datang.
Acknowledgment Number 4 bit untuk menandakan koneksi yang berhasil.
Data Offset 32 bit indikasi data pertama.
Reserved 6 bit diset 0.
Control Bit 6 bit untuk URG, ACK, PSH, RST, SYN, FIN.
Window 16 bit angka dari oktet yang diterima oleh pengirim.
Checksum 16 bit checksum yang telah dikalkulasi dari Field header dan data.
Urgent Pointer 16 bit mengindikasikan akhir dari data yang penting.
Option variable bit maximum TCP segment size.
Padding variable bit memenuhi panjang header merupakan kelipatan 32 bit.
Data data dari protokol lapis atas.
TCP dan UDP menggunakan nomor port (atau soket) untuk melewatkan informasi ke lapis yang lebih atas. Nomor port digunakan untuk membedakan aplikasi yang berbeda yang melewati jaringan pada saat yang bersamaan. Pengembang software aplikasi telah sepakat untuk menggunakan nomor-nomor port yang didefinisikan dalam RFC 1700 dan RFC 3232. Suatu komunikasi yang tidak melibatkan suatu aplikasi dengan nomor port yang sudah dikenal, akan diberikan nomor-nomor port yang diambil secara random dari suatu rentang tertentu. Nomor-nomor port ini digunakan sebagai alamat sumber dan tujuan dalam segmen TCP. Sesuai dengan RFC 2990 dan rekomendasi ITU E.800 pada tahun 1994 memberikan definisi QoS sebagai suatu kumpulan dari pengaruh performansi layanan yang menentukan tingkat kepuasan dari user terhadap suatu layanan. Sesuai dengan tujuan QoS, administrator dapat memberikan prioritas trafik tertentu. Suatu jaringan, mungkin saja terdiri dari satu atau beberapa teknologi data link layer yang mampu diimplementasikan QoS sesuai karakteristik teknologinya, misalnya: Frame Relay, Ethernet, Token Ring, Point-to-Point Protocol (PPP).
Sebuah jaringan dengan QoS-enabled dapat dibuat dengan beberapa teknologi yang
berbeda. Teknologi tersebut juga dibangun pada model QoS yang berbeda. Sebuah
model QoS terdiri dari beberapa aspek berikut ini:
a. Scope menetapkan jarak logic dimana sebuah model layanan disediakan.
b. Granularity menetapkan satuan terkecil yang diperlakukan oleh sebuah model layanan.
c. Time scale menetapkan sifat granularity dalam satuan waktu dimana sebuah model layanan disediakan.
d. Control model menetapkan entity yang mengambil kontrol terhadap jaringan dan bagaimana cara melakukannya. Sebagai contoh adalah kontrol yang dapat dilakukan pada jaringan atau end-system.
Sedangkan salah satu model QoS yang dapat diaplikasikan adalah packet scheduling
atau disiplin antrian atau penjadwalan paket.



Pengertian IP Address dan Configurasinya

Pembagian Kelas IP Address
Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :


IP address kelas A

Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
IP address kelas B
IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.
IP address kelas C
IP address kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
Mengkonfigurasi TCP/IP
Implementasi TCP/IP pada Windows98 meliputi protokol standar TCP/IP, kompatible dengan
TCP/IP berbasis jaringan. Protokol standar TCP/IP termasuk:
1. Internet Protocol,
2. Transmission Control Protocol (TCP),
3. Internet Control Message Protocol (ICMP),
4. Address Resolusion Protocol (ARP),
5. User Datagram Protocol (UDP).
TCP/IP harus dikonfigurasikan sebelum dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan
komputer. Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet
mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk
membedakan network ID dari host ID.
Memberikan IP Address
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP) atau disi secara manual.
Gambar 2.4. IP address dalam TCP/IP properties
Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address:
1. Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
2. Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan yang telah
diinstall.
3. Klik Properties.
4. Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
* Obtain an IP address automatically
IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address
secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi
client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan
pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address
tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
* Specify an IP address
IP address dan subnet mask diisi secara manual.
5. Klik OK.
6. Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab Gateway,
masukkan nomor alamat server.
7. Klik OK.
8. Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service (WINS) server, kembali
ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS Configuration, dan klik Enable
WINS Resolution serta masukan nomor alamat server.
9. Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak
dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor
alamat server.
10. Klik OK.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar